Pemkab Mojokerto Harapkan Trowulan Jadi Destinasi Wisata Nasional
Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mengharapkan wilayah Trowulan menjadi destinasi wisata tingkat nasional untuk lebih mengenal cikal bakal Nusantara.
Pejabat Bupati Mojokerto Ardi Prasetyawan menyatakan cagar budaya yang ada di Trowulan merupakan warisan dari leluhur. "Ini merupakan sejarah yang harus dilestarikan. Oleh karena itu, cagar budaya nasional ini diperlukan peran pemerintah baik dari daerah dan juga dari pemerintah pusat," katanya saat menerima Tim Panja RUU Kebudayaan Komisi X DPR RI di Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (05/12/2015)
Menurutnya, cagar budaya ini perlu dilakukan pelestarian secara maksimal dengan tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar cagar budaya di Trowulan ini.
"Cagar budaya yang ada ini mencerminkan bangsa yang besar di mata negara demi memperkokoh lahir dan batin," katanya.
Cagar budaya ini, kata Ardi, diharapkan bisa terus digali dan kedepan bisa membantu pengetahuan bagaimana perdaban zaman dulu.
"Trowulan bisa menjadi kawasan pariwisata nasional tata ruang dan menjadi pusat sentral cagar budaya yang ada di Indonesia," katanya.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Mojokerto pada tahun 2014 telah membangun sebanyak 137 rumah zaman kerajaan Majapahit yang terbangun di tiga desa di Kecamatan Trowulan.
"Sementara di tahun 2015 ini terdapat sebanyak 154 rumah zaman kerajaan Majapahit dan tahun 2016 akan dibangun sebanyak 160 rumah," katanya.
Ia mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga terus mendorong kepada instansi yang ada di Sidoarjo untuk membuat pagar dengan menggunakan batu-bata untuk menggambarkan kerajaan Majapahit.
"Harapan kami seluruh instansi dan kantor pemerintahan yang ada di Kabupaten Sidoarjo bisa menggunakan pagar dari batu bata merah untuk menggambarkan wilayah Majapahit," katanya. (sc), foto : suciati/parle/hr.